Seperti Engkau Mengasihi Dirimu Sendiri

Kita sering sekali bangga akan apa yang kita lakukan, apalagi kalau itu sebuah prestasi. Padahal, semua prestasi dan yang pernah kita lakukan itu telah berlalu.

Sebaliknya, kita sering kurang menghargai diri kita, apalagi hidup kita. Padahal kehidupan ini masih terus berlangsung, sampai kita kembali ke Pemilik Kehidupan kita.

Ketika Tuhan menurunkan hukum-Nya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi," Dia mau mengatakan, tanpa mengasihi diri, kita tidak bisa mengasihi sesama manusia yang bisa kita lihat, apalagi mengasihi Tuhan yang tidak kita lihat.

Kasih itu harus seimbang di dalam diri kita. Walaupun seandainya orang yang kita kasihi tidak membalas kasih kita dengan juga mengasihi kita, tetaplah kita mengasihi orang itu. Karena masalahnya bukan di orang yang tidak membalas kasih kita, tetapi agar kasih kepada diri kita dan kepada Tuhan kita, bisa terjaga dengan baik.


Comments