About Me As a Life Coach

Selama hidup ini saya selalu merasa bahwa saya ini hanyalah ibarat sebuah "akar" saja. Kemampuan saya hanya di batas rata-rata, atau bahkan di bawah rata-rata. Hal ini jelas terlihat dari sejarah:


Bahkan saat kuliah pun, nilainya hanya ada di average saja.


Tetapi, dalam prakteknya, "rotan" yang jauh lebih kuat dan lebih berharga dibandingkan "akar" semakin langka, maka si "akar" ini terpaksa muncul ke permukaan. Selalu tampil di masa-masa krisis, kala mana para "rotan" yang sangat diharapkan untuk mengatasi krisis itu menghilang.

Itulah masa:


Kisah mengenai saya ini hanyalah mau membuktikan kebenaran dari pepatah: "Tak ada rotan, akar jadi." Karena itu, janganlah berkecil hati apabila IQ Anda rendah, atau IP Anda di Perguruan tinggi di bawah 2,75 atau dicap oleh lingkungan Anda sebagai Mediocre.

Tuhan pasti memperlengkapi Anda dengan talenta sesuai panggilan Tuhan pada diri Anda. Asah dan kembangkan talentamu. Andalkan Tuhan. Miliki iman dan pengalaman iman dalam hidupmu. #StrengthsAdvocates.

Di usia saya yang memasuki 73 tahun, saya bisa menyelesaikan kursus Life Coaching dengan lebih dari 145 buah videonya. Tetapi menyelesaikan kursus dan mendapat certificate itu bukanlah akhir, tetapi barulah permulaan dari perjalanan menjadi Life Coach yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, blog ini, untus selanjutnya akan banyak membahas materi-materi terkait self-coaching, yang berbasis kepada strength (strength-based life coaching).